Minggu, 06 Januari 2013



NAMA            : NURNANINGSIH
NIM                : 921 411 132
PRODI            : S1 AKUNTANSI

POTENSI INVESTASI DALAM SEKTOR PERTANIAN
  
1. Pengantar Penelitian


Sektor pertanian adalah salah satu sektor penting dalam pergerakan ekonomi di Indonesia, terutama pada perekonomian pedesaan. Pembangunan pada sektor pertanian diarahkan untuk upaya peningkatan mutu, produksi dan pemasaran hasil pertanian serta mengembangkan usaha para petani terpadu guna memantapkan swasembada pangan, memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, meningkatakan komoditi bahan-bahan industri dalam negeri, meningkatkan taraf hidup petani, mendorong perluasan dan pemerataan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja juga mendorong peran serta swasta untuk mengembangkan potensi pertanian.

Sangat banyak pilihan yang dapat kita ambil dalam berinvestasi di bidang pertanian ini seperti sawah, perkebunan buah-buahan, sayur-sayuran, perkebunan karet, cengkeh, dan lain sebagainya yang dapat disesuaikan dengan lokasi atau lahan pertanian kita. Sehingga tidak ada salahnya jika kita memilih sektor pertanian sebagai investasi. selain kita dapat memperoleh tambahan pendapatan, kita juga membantu pergerakan ekonomi yang ada dinegara kita.

Karena pentingnya peran investasi untuk mengembangkan  sektor pertanian, diperlukan berbagai kebijakan membangkitkan iklim investasi di bidang pertanian. hal yang paling utama untuk meningkatkan minat investasi adalah menyinergiskan kebijakan dalam pemerintahan, baik antara departemen/kementrian di pemerintah pusat maupun dengan pemerintah daerah.
Pemerintah perlu melakukan pendekatan kepada investor untuk menanmkan modalnya dibidang pertanian. hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kemudahan untuk investasi misalkan bantuan untuk merampingkan jalur birokrasi, memberikan jaminan kestabilan politik dan keamanan investasi, serta perbaikan infrastruktur sehingga dapat meminimalisasikan resiko dan ketidakpastian.

 2. Lokasi Penelitian


Dalam penelitian ini saya mengambil lokasi penelitian yang berada didesa yaitu desa Lambunu Kecamatan Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Alasan saya memilih tempat ini karena memiliki ikatan emosional (tempat tinggal) di desa ini, sehingga dapat memudahkan saya dalam melakukan penelitian ini. Sehubungan dengan jenis penelitian ini sebagai sumber informan yang saya ambil adalah tante saya.

3. Isi Penelitian
Informasi yang saya dapatkan di lokasi selain penduduk sekitar sendiri yang mempunyai lahan pertanian. Ternyata ada juga orang-orang kota atau yang berasal dari dari luar desa ini yang memiliki lahan pertanian. Dan menurut saya itu berarti mereka sudah berinvestasi di bidang pertanian. dan keuntungan yang kita dapatkan pun cukup besar.

Saya mengambil contohnya pada perkebunan kelapa, pemanfaatan pada tanaman kelapa ini antara lain dipergunakan untuk membuat kopra sebagai bahan minyak goring serta bumbu masak, air kelapa juga dapat di pergunakan untuk membuat Nata de coco bahan baku minuman, tempurung kelapa di pergunakan untuk memasok industry kerajinan dan dijadikan arang tempurung untuk memasak, lidi sebagai sapu lidi, sedangkan sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajianan sapu.

Dan sesuai dengan data yang saya peroleh dari lokasi pada perkebunan  kelapa ini tidak memerlukkan terlalu banyak perwatan khusus seperti pada tumbuhan lain. Pada tumbuhan kelapa ini kita hanya perlu melakukan pemberian pupuk selama 4 bulan sekali dan membersihkan tanaman liar yang berada disekitar tanaman kelapa ini. Selain itu juga keuntungan yang kita dapatkan adalah dengan cara pemanfaatan lahan yaitu dibawah atau diantara jarak pohon yang satu dengan pohon yang lainnya kita dapat menanamakan  tanamanan seperti coklat, cabai, ubi, dan lain sebagainya.

Di perkebunan kelapa dalam 3 hektar tanah, terdapat 600  pohon kelapa, masa panen pohon kelapa ini adalah 4 bulan sekali, untuk pemberian pupuk bisa mencapai 1 ton untuk 600 pohon atau sekitar             
Rp 800.000, pada saat panen kita akan mengeluarkan upah tenaga kerja untuk bagian memanjat kelapa dan bagian mengupas sekaligus menjemur sampai siap untuk dijual. Untuk bagian memanjat diberi upah untuk 1 pohonya Rp. 2.500 jadi untuk 600 pohon seharga Rp. 1.500.000 untuk 3 orang, sedangkan untuk upah bagian mengupas sekaligus menjemur diberi upah juga Rp. 1.500.000. Pada saat menjual terkadang harga kopra tidak selalu menetap harga yang paling tinggi bisa mencapai Rp.1.000.000/100 kg, dan yang paling rendah itu Rp.300.000/100 kg. dari 600 pohon kelapa kita bisa menghasilkan 3 Ton kopra. Jadi apabila  kisaran harga jual Rp.1.000.000/100kg maka hasilnya adalah Rp. 30.000.000 dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat panen, biaya angkut kopra sampai ke tempat jual dan jasa orang yang kita percayakan untuk menjaga dan merawat kebun kita,  sekitar kurang lebih Rp. 6.000.000 maka pendapatan yang akan kita peroleh adalah Rp.24.000.000 dalam sekali panen. Maka keuntungan yang kita dapatkan pun cukup besar, walaupun harga kopra yang terjadi di pasaran  tidak selalu mentap, tapi cukup lumayan sebagai penghasilan tambahan kita.

Itu baru hasil dari tanaman kelapa itu sendiri, belum terhitung dengan tanaman coklat atau tanaman lainya yang kita manfaatkan di sekitar pohon kelapa tersebut. Jadi tidak ada salahnya jika kita ingin berinvestasi di bidang pertanian. 

4. Refleksi
Sesuai dengan hasil informasi yang saya dapatkan dilokasi, refleksi yang saya ambil dari  adalah dalam berinfestasi dibidang pertanian ini, walaupun awalnya kita harus  mengeluarkan modal yang cukup besar karena harga tanah yang semakin mahal, tetapi jika kita bersungguh-sungguh dalam investasi dibidang pertanian , melakukan pemanfaatan lahan yang benar, dan perawatan yang baik, Insya Allah kita akan memperoleh keuntungan (hasil) yang lumayan . selain itu kita juga dapat membantu kehidupan masyarakat sekitar, yang mempunyai keahlian di bidang pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar