Nama : Badria Liputo
Kelas : C (S1 akuntansi)
Resum : SIA
1.
Akuntansi Sosial dan Lingkungan
Akuntansi sosial dan lingkungan merupakan
pengembangan dari aspek pertanggungjawaban sosial perusahaan atau sering
disingkat CSR. Sejarah CSR berawal dari abad 19, ketika sir tus salt membangun
sebuah desa (saltaire) di lingkungan perusahaannya yang di manfaatkan sebagai
penampungan atau tempat tinggal para pegawainya, desa tersebut telah dilengkapi
dengan segala fasilitas guna menjawab persoalan kotor limbah yang berat di desa
sebelumnya (Bradford).
Konsep green accounting sudah mulai berkembang sejak
tahun 1970-an di eropa. Hal ini di buktikan dengan banyak munculnya peraturan
yang terkait dengan lingkungan. Istilah lain yang terkait adalah environmental
accounting yakni penyedia informasi pengelola lingkungan untuk membantu system
manajemen dalam memutuskan harga, mengendalikan overhead dan pelaporan
informasi lingkungan kepada public. Istilah terakhir juga dikenal dengan social
and environmental reporting dimana perusahan melaporkan kinerja akitivitas
operasional perusahan, kinerja lingkungan, dan kinerja social dalam pelaporan
keuangannya.
Akuntansi terus berkembang seiring dengan
perkembangan zaman serta menyesuaikan kebutuhannya. Manakala gerakan p[eduli
lingkungan atau sering disebut Go Green merajai dunia, akuntansi siap
menginternalisasi berbagai eksternalitas yang muncul sebagai konsekuensi proses
industry, sehingga munculah green accounting atau akuntansi berbasis
lingkungan.
Konsekuensi dari masalah akuntansi social dan
lingkungan ini pada akhirnya menciptakan konsep Socio Ekonomic Environmental
Accounting (SEEC) dimana pelaporan akuntansi harus dilengkapi dengan kinerja
lingkungan dan sosialnya pula selain mencakup kinerja ekonominya. Jadi tidak
hanya mengelola permasalah mengenai social seperti sumber daya saja, melainkan
mengelola masalah social lain seperti beasiswa pendidikan, keperdulian social
permasalahan lingkungan serta penyebab kerusakannya pula.
Singkatnya
CSR sangat di perlukan oleh para pelaku bisnis agar mampu mengatasi
segala masalah yang mungkin muncul yang diakibatkan oleh kalangan usaha dalam
skala kecil secara parsial dan dalam skala luas bias dalam tingkatan global.
Perusahaan yang mulai menerapkan CSR dengan baik yang ternyata mamapu meningkatkan
pertumbuhan perusahaan.
Agar pembahasan ini dapat menjangkau berbagai tingkat
kepentingan dalam perusahaan, maka di bagi dalam 3 analisis yaitu :
1. Level
institusional, disini tanggung jawab perusahaan dalam berhubungan dengan
masyarakat bisa dikemukakan dengan jelas. Teori CSR dalam tingkatan ini,
dipusatkan untuk melegitimasi CSR sebagai sebuah konsep atau praktek bisnis
dalam sebuah perspektif lingkungan masyarakat yang lebih ;uas, yang di fokuskan
pada berbagai level dan jenis perusahaan dari berbagai Negara.
2. Dalam
tingkatan ini definisinya telah terbentuk dalam level Organisasi, dalam level
ini kepada siapa organisasi bertanggung jawab. Para stakeholder minor maupun
mayor, seharusnya memasukkan identifikasi sampai ke tingkat rekening/account.
3. Dalam
level ketiga ini menurut dari CSR sebagai individuali level. Dalam level ini Wood
(1991) berpendapat bahwa pertimbangan pengaturan khusus diarahkan unutk
kepentingan para stakeholders. Pertimbangan manajerial dipusatkan pada
masing-masing individu atau spritualisasi individu para manajer untuk merawat
adanya isu-isu yang berhubungan dengan para stakeholders perusahaan.
- Pentingnya Akuntansi Sosial dan Lingkungan
Dunia ekonomi tidak boleh hanya mengutamakan
kelangsungan kegiatan ekonomi dan menciptakan keuntungan untuk kelangsungan
usahanya, tetapi juga bertanggung jawab terhadap social dan dilingkungan
sekitarnya juga. Jika sebuah perusahan hanya focus pada aspek kuangan maka
tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut perlahan mengalami kemunduran. Agar
sebuah perusahaan dapat hidup dan berkembang maka perusahaan tersebut harus
memperhatikan aspek terkait lainnya yaitu aspek social dan lingkungan. Selain
itu perusahan juga harus mau mendengarkan para kritikan atau pendapat para
masyarakat sekitar mengenai lingkungan di sekitar lokasi kegiatan produksinya.
Salah satu teori yang di kemukakan oleh John Elkington (1997) yaitu Triple
Bottom Line, yang member pandangan bahwa perusahaan yang ingin berkelanjutan,
haruslah memperhatikan “3P” yaitu Profit, people dan,
- Akuntansi pertanggungjawaban Lingkungan dan social dalam Praktek
Kerusakan lingkungan yang telah terjadi, membuat
perusahan mau tidak mau harus mengeluarkan biaya untuk perbaikan lingkungannya.
Semakin lama masyarakat semakin sadar terhadap lingkungannya, akibat yang
paling sering terjadi yaitu kerusakan pada komunitas. Namun berbeda dengan
masyarakat sekarang, masyarakat sekarang mengakui bahwa kebersihan alam (udara,
air dan tanah) lebih berhaga dari barang yang di produksi. Sehingga masyarakat
berlomba lomba mendapatkan produk yang ramah lingkungan atau berlabel “Green”
meskipun produk itu harga nominalnya lebih tinggi. Label green di maksudkan
untuk menunjukkan keperduliann perusahaan terhadap lingkungan, karena sebagian
dari nominal penjualan akan digunakan untuk kelestarian/perbaikan lingkugan
sekitar.
- Bentuk Akuntansi social dan Lingkungan Berbasis Amanah
Amanah merupakan landasan etika dan moral dalam
bermuamalah, termasuk dalam kegiatan perekonomian. Amanah mampu menciptakan
suatu kerja sama yang baik, kejujuran dan kepercayaan dalam kegiatan ekonomi.
Akuntansi lingkungan tidak hanya terfokus pada system pelaporannya saja
melainkan pula memahami keadaan realitas masyarakat dan menerima kritikan
masyarakat.
Dengan adanya nilai amanah maka manusia tidak hanya
akan mementingkan nilai keuntungan saja dalam ekonomi melainkan memiliki rasa
tanggung jawab, rasa saling memiliki. Para pelaku ekonomi yang menjujung nialai
amanah akan sangat memperhatikan lingkungan di sekitar produksinya, selain
melakukan kegiatan ekonomi mereka juga sadar akan seluruh ciptaan yang maha
kuasa yang harus dijaga kelestariannya.
Tuhan menghendaki bahwa setiap kegiatan yang
dilakukan manusia harus dilakukan manusia harus dilakukan dengan cara yang
adil, kita di izinkan untuk mengelola sumber daya alam namun tidak hanya untuk
merusaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar