Senin, 26 November 2012

...


NAMA      :    RAHMAT KADIR
KELAS     :    C
TUGAS    :    RESUME S.I.A

Akuntansi sosial dan lingkungan telah lama menjadi perhatian
akuntan. Akuntansi ini menjadi penting karena perusahaan perlu
menyampaikan informasi mengenai aktivitas sosial dan
perlindungan terhadap lingkungan kepada  stakeholder
perusahahaan. Perusahaan tidak hanya menyampaikan informasi
mengenai keuangan kepada investor dan kreditor yang telah ada 2 
serta calon investor atau kreditor perusahaan, tetapi juga perlu
memperhatikan kepentingan sosial di mana perusahaan beroperasi.
Bentuk tanggung jawab perusahaan dan kepada siapa
perusahaan bertanggung jawab dapat dijelaskan oleh beberapa teori.
Dengan demikian, tangung jawab perusahaan tidak hanya kepada
investor atau kepada kredior, tetapi juga kepada pemangku
kepentingan lain, misalnya karyawan, konsumen, suplier,
pemerintah, masyarakat, media, organisasi industri, dan kelompok
kepentingan lainnya.


 Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, akuntansi
berfungsi untuk memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan dan pertangungjawaban. Selama ini, laporan keuangan
hanya difokuskan kepada kepentingan investor dan kreditor sebagai
pemakai utama laporan keuanga. Hal ini tertuang mulai dari
Standar Financial Accounting Concepts (SFAC) No.1. Kalau
diperhatikan, pemakai informasi tidak hanya pihak-pihak tersebut.
Banyak pihak lain yang juga memerlukan informasi keuangan, yang
selayaknya mendapatkan perhatian yang sama. Selama ini
perusahaan hanya menyampaikan informasi mengenai hasil operasi
keuangan perusahaan kepada pemakai, tetapi mengabaikan
eksternalitas dari operasi yang  dilakukannya, misalnya polusi
udara, pencemaran air, pemutusan hubungan kerja, dan lainnya.
Akhir-akhir ini banyak sekali ditemukan berita di surat kabar
mengenai dampak operasi perusahaan yang tidak memperhatikan 3 
lingkungan di mana mereka beroperasi. Misalnya berita di harian
Kompas 25 Juni 2010 mengenai eksploitasi batu bara yang kurang
memperhatikan daya dukung kawasan terus mengancam
kelestarian lingkungan  Hal ini akan mengancam kehidupan
masyarakat pada masa mendatang. Berita yang menjadi isu penting
akhir-akhir ini adalah mengenai kecelakaan yang berasal dari
tabung gas yang telah merenggut beberapa korban. Berita lainnya
menyangkut kesejahteraan karyawan atau pemutusan hubungan
kerja. Seharusnya bidang akuntansi memperhatikan hal seperti ini
dan berperan dalam mengatasi masalah sosial dan lingkungan
sebagai bentuk pertanggung-jawaban sosial perusahaan terhadap
pemangku kepentingan.

Akuntansi sosial dan lingkungan telah menjadi topik yang
perlu mendapat perhatian akuntan. Isu ini menjadi penting karena
perusahaan perlu mempertanggungjawabkan dampak aktivitas
operasinya kepada pihak-pihak  yang berkepentingan. Akuntansi
tradisional hanya memberikan informasi ekonomi terutama yang
bersifat keuangan kepada investor dan kreditor untuk pengambilan
keputusan. Sehubungan dengan itu, perlu dikembangkan ukuran
kinerja lebih luas untuk memperbaiki ukuran yang kinerja yang
telah ada. Ukuran kinerja tradisional dipandang kurang memadai
untuk tujuan sustainability development.
 Akuntansi pertanggungjawaban sosial dan lingkungan telah
diterapkan oleh perusahaan di Indonesia. Namun khususnya 
penerapan akuntansi lingkungan  masih kurang karena adanya
kendala dalam penerapannya. Akuntan perlu mencari jalan keluar
untuk meningkatkan penerapnnya. Pertama, dengan pembuatan
standar pelaporan  sustainability reporting (SR). Standar yang baku
dan mewajibkan penerapannya khusus bagi perusahaan yang
aktivitasnya berdampak pada lingkungan. Kedua, mewajibkan
perusahaan untuk menyusun SR dengan pedoman yang telah ada,
misalnya pedoman SR yang dikeluarkan oleh GRI. Ketiga,
memberikan penghargaan bagi perusahaan yang telah menerapkan
SR dengan baik. Keempat, audit  lingkungan untuk meningkatkan
kredibilitas SR. Terakhir, mekanisme GCG perlu dikembangkan
untuk melindungi seluruh kepentingan pemangku kepentingan.

Akuntansi sosial dan lingkungan telah menjadi topik yang
perlu mendapat perhatian akuntan. Isu ini menjadi penting karena
perusahaan perlu mempertanggungjawabkan dampak aktivitas
operasinya kepada pihak-pihak  yang berkepentingan. Akuntansi
tradisional hanya memberikan informasi ekonomi terutama yang
bersifat keuangan kepada investor dan kreditor untuk pengambilan
keputusan. Sehubungan dengan itu, perlu dikembangkan ukuran
kinerja lebih luas untuk memperbaiki ukuran yang kinerja yang
telah ada. Ukuran kinerja tradisional dipandang kurang memadai
untuk tujuan sustainability development.
 Akuntansi pertanggungjawaban sosial dan lingkungan telah
diterapkan oleh perusahaan di Indonesia. Namun khususnya 
penerapan akuntansi lingkungan  masih kurang karena adanya
kendala dalam penerapannya. Akuntan perlu mencari jalan keluar
untuk meningkatkan penerapnnya. Pertama, dengan pembuatan
standar pelaporan  sustainability reporting (SR). Standar yang baku
dan mewajibkan penerapannya khusus bagi perusahaan yang
aktivitasnya berdampak pada lingkungan. Kedua, mewajibkan
perusahaan untuk menyusun SR dengan pedoman yang telah ada,
misalnya pedoman SR yang dikeluarkan oleh GRI. Ketiga,
memberikan penghargaan bagi perusahaan yang telah menerapkan
SR dengan baik. Keempat, audit  lingkungan untuk meningkatkan
kredibilitas SR. Terakhir, mekanisme GCG perlu dikembangkan
untuk melindungi seluruh kepentingan pemangku kepentingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar