Jumat, 04 Januari 2013

AKUNTANSI KOSMETIK




        I.        Ruang Lingkup
Menurut “AMERICAN ACCOUNTING ASSOCIATION (1966)” Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi / entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak - pihak yang memerlukan. Pengertian ini juga dapat melingkupi penganalisisan laporan yang dihasilkan oleh akuntansi tersebut.
Sedangkan Pengertian kosmetika adalah bahan-bahan yang digunakan untuk memberikan dampak kecantikan dan kesehatan bagi tubuh. Kosmetika dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetika mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan (Tranggono, 2007).Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya.
    
   Apabila dihubungkan kedua aspek tersebut maka akan dikenal dengan istilah Akuntansi Kosmetik atau Cosmetic accounting yang berarti proses identifikasi dari suatu bahan bahan yang digunakan untuk dampak kecantikan bahkan kesehatan bagi tubuh, kedua aspek tersebut berhubungan erat karena dalam penggunaannya di perlukan pengorbanan sejumlah nominal untuk memperoleh barang tersebut.

      II.        Pembahasan
Penggunaan kosmetik memang dinilai sangat penting bagi para kaum wanita yang bertujuan untuk memperindah penampilan diri, tidak sedikit pula kaum wanita yang rela merogoh nominal yang bernilai cukup besar untuk mendapatkan hasil maksimal yang di pandang perfect. Namun tidak sedikit pula kaum hawa yang sering menggunakan kosmetik secara rutin berganti jenis produk yang berbeda,tanpa mereka sadari hal itu dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit yang berhubungan kontak langsung dengan bahan yang dikandung oleh masing masing jenis kosmetik tersebut. Belum lagi banyaknya kosmetik kosmetik palsu dengan bahan yang lebih berbahaya yang menyerupai produk asli berkualitas tinggi yang beredar di pasaran, masyarakat seringkali tidak jeli/telliti dalam memilih jenis produk yang berkualitas dan terjebak dalam produk palsu. Oleh karena itu berbagai produk kosmetik di anjurkan untuk menberikan label , cap atau ciri khas pengenal produk yang asli.
Dalam kasus tersebut maka pengorbanan yang harus dikeluarkan bisa menjadi berlipat ganda oleh karena kerugian besar dari dampak yang di timbulkan oleh pengunaan bahan kosmetik yang berganti pemakaian dengan merek berbeda. Belum lagi dampak yang di timbulkan oleh pengunaan produk palsu, besarnya kerugian hampir tidak dapat dibayangkan, Dalam hal ini sebaiknya para konsumen melakukan seleksi terhadap kosmetik yang akan di konsumsi, bukan hanya melihat dari segi nominalnya saja , melainkan juga harus memperhatikan segi dampak atau kandungan di dalam nya, apakah berbahaya bagi kulit atau tidak. Jikalau perlu di sarankankan untuk konsultasi kepada dokter atau sejenis ahli kulit/ kecantikan khususnya untuk yang memiliki kulit sensitive.
Berbeda dengan kaum hawa di pulau jawa pada umumnya, mereka jauh dari arti kosmetik yang mengandung bahan kimia. Sebagian besar wanita jawa menggunakan kosmetik alami seperti jamu atau lulur dari berbagai jenis tanaman alami. Dan hasilnya pula tidak jauh berbeda dengan penggunaan kosmetik dari bahan kimia, bahkan pengunaan kosmetik dari alam hasilnya lebih alami. Selain dalam manfaatnya di katakan nomer 1 kosmetik alami dari alam diperkirakan tidak memiliki dampak atau efek samping , di samping itu pula penggunaan kosmetik alami seperti lulur alam ataupun jamu racikan ditaksir tidak merugikan kantong kita. Karna pada kenyataannya bahan kosmetik yang alami lebih terjangkau atau dapat dikatakan lebih murah jika dibandingkan dengan bahan kosmetik dari ilmiah.
Dalam pembahasan masalah ini saya menangkap beberapa pendapat dari dua responden saya, yaitu Ibu Riva selaku Bibi saya dan Ibu E yaitu ibu saya sendiri. Dari responden pertama saya dikatakan bahwa beliau lebih menyukai kosmetik yang berbahan dasar alamiah, beliau mengatakan lebih suka menggunakan kosmetik yang memiliki reaksi yang cepat, tanpa memikirkan berapa harga yang harus di bayar untuk pembelian kosmetik tersebut. Setelah saya selidiki di rumah beliau ternyata terdapat beberapa merek kosmetik yang memiliki khasiat yang sama, perlahan saya mendekat dan menanyakan sebab banyaknya kosmetik yang  terdapat di meja riasnya tersebut dengan ringan beliau menjawab
“Itu samua kosmetik yang so pernah kita coba, mar seleq yang nda abis itu nda cocok deng kita pe muka, pertama da pake kita pe muka langsung muncul ba bintik bintik merah. Abis itu da kase berenti nho”
Dalam kutipan di atas beiau menyatakan bahwa kesemua produk yang ada di meja riasnya tersebut merupakan keseluhan kosmetik yang pernah ia gunakan, namun sayingnya tak ada yang cocok dengan kulit beliau. Menurut pernyataan beliau, beliau mengalami iritasi pada wajahnya sejak pemakaian awal. Ketika saya menyinggung soal harga dan sumber kosmetik tersebut beliau dengan santai menjawab.
“depe harga itu sekitar 60 ribuan ke atas samua, kong kita jaga bili lewat BBM itu di grup bagitu dunk, soalnya dorang bilang itu kosmetik gaga dari luar negeri jadi kita coba nho”
Menurut keterangannya dikatakan bahwa kosmetik tersebut memiliki harga sekita Rp.60.000 keatas tiap jenisnya, dan di sebutkan kosmetik kosmetik tersebut di belinya melalui online atau sering di sebut dengan dunia maya yaitu via BBM (Blackberry Massanger), dalam pernyataannya beliau tergoda/terjebak dengan tawaran kosmetik dari poduk impor yang sering ditawarkan. Setelah lama saya melakukan wawancara terhadap beliau pada akhir pembicaraan saya sempat menyinggung mengenai kosmetik apa yang digunakan saat ini. Beliau menjawab
“sekarang koman kita so pake itu daun rica, cuman jaga goso dimuka mar jadi bersih kwa tu kita pe muka, manalagi kita pe paitua jaga ba veto karna jaga ba hambur doi kata kong abis itu nda jaga pake.”
Sekarang beliau lebih memilih menggunakan bahan tradisional berupa daun cabai, katanya lebih berkhasiat dan lebih menghemat pengeluaran. Selain itu lebih menghemat pengeluaran pula.menurut keterangnya pula sang suami sering mengeluh karena beliau sering menghamburkan uang hanya untuk berbagai kosmetik saja.
Sedangkan pada responden yang kedua yaitu ibu saya sendiri menyatakan yang mana beliau lebih memilih menggunakan kosmetik alami seperti lulur bengkoang atau sebagainya, yah maklumlah beliau merpakan keturunan dari bangsa tanah jawa dan itu merupakan kebiasaan dari pada umumnya kaum hawa di daerah tersebut. Beliau mengatakan tidak perlu mengeluarkan nominal sebanyak banyaknya untuk mendapatkan penampilan yang maksimal, cukup memanfaatkan hasil alam karena menurut beliau alam adalah sebaik baiknya manfaat.
     III.        Kesimpulan
Dari kedua responden diatas dapat di tarik sebuah refleksi yaitu kosmetik merupakan suatu kepentingan bagi kaum hawa. Kosmetik pula memilki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Dalam pemanfaatannya banyak wanita yang hanya memperhatikan factor sumber dan ada pula yang sangat memperhatikan factor nominalnya. Hanya bagaimana saja cara kita untuk memilih sebaik baiknya kosmetik, menurut saya sendiri sebagai seorang wanita saya lebih menyukai kosmetik yang bahan dasarnya alam. Selain khasiatnya lebih bagus, kita juga tidak perlu membeli kosmetik yang harganya di atas jangkauan kita.
Dalam ekonomi kosmetik memiliki peran besar dalam kehidupan rumah tangga, ibu rumah tangga sering kali tidak memperhatikan kondisi keuangan keluarga apabila memiliki keinginan mempercantik diri. Seringkali pula para suami kerap mengeluh karna besarnya jatah belanja istri hanya untuk sebuah kosmetik saja. Namun ada pula istri yang bersifat bijak yang menggunakan kosmetik seperlunya saja, dan mendahulukan kepentingan keluarga.


NAMA                   : FRANSISCA EPRILIA NURHAMIDIN
NIM                        : 921411089
KELAS/ PRODI   : S1 Akuntansi
SEMESTER         : III (Tiga)
MATA KULIAH     : Sistem Informasi Akuntansi
TUGAS                 : Proposal (Persyaratan UAS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar