B. I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan
kinerja perusahaan. Baik perusahaan kecil maupun besar. Oleh karena
itu, perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang tersedia seefisien
dan seefektif mungkin sehingga lebih berguna dan dapat mempertahankan atau
meningkatkan kinerja perusahaannya. Salah satu faktor yang mencerminkan
kinerja perusahaan adalah laporan keuangan yang harus dibuat oleh pihak
manajemen secara teratur.
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari kegiatan perusahaan yang
kemudian diproses secara akuntansi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif.
Dimana informasi-informasi yang disajikan didalamnya dapat membantu berbagai
pihak (dalam maupun luar perusahaan) dalam mengambil keputusan yang sangat
berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan (Istikomah 2005:1)
Penggunaan informasi keuangan melalui laporan keuangan oleh pihak luar
perusahan yaitu untuk membuat keputusan investasi dalam menempatkan sumber daya
yang akan diinevestasikan dan juga upaya untuk memutuskan pemberian kredit oleh
kreditor. Untuk kepentingan tersebut laporan keuangan dirancang guna mengetahui
kemampuan solvency dan profitability perusahaan (Parawiyati dkk
2000:215).
Secara umum kegunaan informasi keuangan hasil akuntansi adalah sebagi dasar
prediksi bagi pemakainya. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK)
nomor 1 dinyatakan bahwa pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang
dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha
lainnya, pelanggan, lembaga pemerintah dan masyarakat. Laporan keuangan yang
disajikan harus relevan dengan kebutuhan masing-masing pemakai.
Menurut Statement of Financial AccountingConcepts (SFAC) No. 1 (dalam
Hudoyo 2005:2) dinyatakAn bahwa sasaran utama dalam pelaporan keuangan adalah
informasi tentang prestasi perusahan yang disajikan melalui pengukuran laba dan
komponen-komponennya. Laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan
kelangsungan hidup perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba akan menyebabkan tersingkirnya perusahaan dari perekonomian. Laba
akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari
transaksi pada periode-periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan pada periode tersebut (Harahap 1995:147).
Laba suatu perusahaan atau kelompok industri tertentu sangat dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi. Disisi lain kepekaan suatu inddustri terhadap pasar
berbeda-beda mengindikasikan bahwa antara industri memiliki risiko yang
berbeda, demikian pula tingkat profitabilitas, peluang berkembang dan prospek
masa depan. Informasi akuntansi dalam bentuk rasio merupakan salah satu acuan
bagi pembaca laporan keuangan untuk menganalisa fenomena bisnis yang
berbeda.
Selain itu untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu
perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial
dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam
laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah
rasio.
Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan
dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini
kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai
angka mentahnya sendiri (Van Horne 2005 : 234).
Rasio keuangan juga merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang
menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk
menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi perusahaan
di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk
kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang
bersangkutan (Helfert dalam Warsidi dan Bambang 2000:1) . besar kecilnya laba
dapat dilihat dari peningkatan atau penurunan rasio keuangan, sehingga pemakai
dapat melihat kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Penelitian tentang rasio keuangan dengan laba perusahaan telah dilakukan oleh
beberapa peneliti di Indonesia.
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan
empiris mengenai rasio keuangan. Khususnya yang menyangkut kegunaannya dalam
pengaruh terhadap perubahan laba. Perubahan laba yang digunakan dalam
penelitian adalah perubahan laba relatif. Dasar perubahan adalah laba sebelum
pajak.
Penelitian ini menggunakan tiga rasio keuangan yaitu (1) Rasio Likuiditas : Current
Ratio (CR), (2) Rasio Leverage: Debt to Equity Ratio (DER),
(3) Rasio Aktivitas : Total Asset Turn Over (TATO). Diadopsi dari rasio
keuangan yang digunakan peneliti sebelumnya dan dari sumber literatur lain
dengan dan mempertimbangkan ketersediaan data laporan keuangan tahunan PT.
Semen Tonasa selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2008, 2009 dan 2010.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan dapat
membantu pelaku bisnis, untuk mengevaluasi keadaan finansial masa lalu,
sekarang dan untuk memproyeksi hasil atau laba yang akan datang, serta
berdasarkan penelitian terdahulu membuktikan bahwa ada hubungan antara rasio
keuangan perubahan laba dan hal ini perlu dianalisis, sehingga penelitian ini
akan membahas “PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN TOTAL
ASSET TURN OVER TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA CV. CHARISA GROUP ”.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka yang menjadi permasalahan penelitian
ini adalah:
-
Apakah Current ratio (CR)
berpengaruh terhadap perubahan laba pada CV. CHARISA GROUP
-
Apakah debt to equty ratio (DER)
berpengaruh terhadap perubahan laba pada CV. CHARISA GROUP
-
Apakah total asset turn over (TATO)
berpengaruh Terhadap perubahan Laba CV.CHARISA GROUP
c. Tujuan Penelitian
Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas , maka permasalahan
yang dikaji dalam penelitian ini bertujuan untuk:
-
Untuk mengetahui bagaimana analisis
serta pengaruh Current ratio, debt to equty ratio, dan total asset turn over
terhadap perubahan laba pada CV. CHARISA GROUP
d. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, yakni segi teoritis dan
segi praktis.
1.
Manfaat teoritis, hasil
penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan sumbangan
berupa pengembangan ilmu yang berkaitan dengan ekonomi khususnya tentang
pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba pada CV. CHARISA GROUP 7 tahun terakhir. Selain itu, penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber referensi untuk penelitian
selanjutnya.
2.
Manfaat praktis; penelitian ini
bermanfaat bagi semua pemabaca laporan keuangan untuk melihat dan mengukur
kinerja perusahaan ini guna memgambil keputusan. Selain itu, dapat memberikan
informasi tentang kinerja keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk
membantu pihak perusahaan dalam mengambil keputusan tentang struktur modal dan
profitabilitas suatu perusahaan serta meramalkan kinerja keuangan pada masa
akan datang.
e. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami apa yang akan dibahas dalam
penulisan penelitian ini, maka penulis menguraikan secara sistematik sebagai
berikut:
A.
Judul
B.
I. Pendahuluan
yang terdiri atas:
a) Latar
Belakang,
b) Rumusan Masalah,
c) Tujuan
Penelitian,
d) Manfaat Hasil Penelitian,
e) Sistematika
Penulisan.
II.
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir yang terdiri atas:
a).
Tinjauan Pustaka terdiri dari :
1.
Penelitian sebelumnya,
2.
Konsep Rasio Keuangan meliputi:
a.
Pengertian Rasio keuangan,
b.
Macam-macam bentuk rasio keuangan,
3.
Konsep Laba:
a.
Pengertian dan Karakteristik Laba,
b.
Perubahan laba,
c.
Profitabilitas,
b). Kerangka Berpikir.
c). Hipotesis
III. Metode Penelitian yang terdiri atas:
a. Variabel dan Desain Penelitian,
b. Definisi Operasional dan Pengukuran
Variabel, yang
c. Populasi dan Sampel,
d. Teknik Pengumpulan Data,
e. Rancangan Analisis Data.
C. Jadwal Waktu Penelitian,
D. Daftar Pustaka,
E. Halaman Pengesahan.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN
KERANGKA PIKIR
a. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian sebelumnya
Beberapa
penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini
menggacu pada penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup hampir sama tetapi
karena obyek dan periode waktu yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal
yang tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling
melengkapi. Berikut ringkasan penelitian terdahulu :
Parawiyati dkk. 2000. Telah menemukan bahwa rasio keuangan
untuk satu tahun kedepan yang mempengaruhi perubahan laba tanpa
memasukkan deflator laba adalah piutang serta laba kotor terhadap
penjualan.
Machfoedz. 1994. Meneliti prediksi perubahan laba dengan
menggunakan rasio keuangan. Sampel yang diambil 66 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek Jakarta dan menganalisis 47 rasio keuangan. Hasilnya
menunjukkan bahwa terdapat 13 rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi
perubahan laba satu tahun yang akan datang.
Sandiyani dan Aryanti.
2001. Menemukan bahwa rasio keuangan untuk satu tahun kedepan yang mempengaruhi
perubahan laba adalah laba, piutang, biaya administrasi dan penjualan, serta laba
kotor terhadap penjualan.
Sofi’i. 2006. Menemukan bahwa rasio keuangan
yang berpengaruh secara simultan terhadap perubahan laba pada perusahaaan
perbankan adalah rasio CAR, ROA dan LDR sedangkan secara parsial hanya rasio
CAR yang berpengaruh terhadap perubahan laba.
Wibowo. 2006. Menemukan bahwa hasil menunjukkan bahwa secara
parsial rasio keuangan yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan laba yaitu
ROI, DER, NITL, NWS, dan TLCA, dan secara simultan kelima rasio keuangan
tersebut memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan laba.
Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian kami
adalah sama menliti pengaruh Current Ratio, Debt to Equity ratio dan Total
Asset Turn Over terhadap perubahan laba. Dan yang menjadi perbedaan adalah
objek penelitian kami mengambil objek yaitu UD. BAHARI JAYA di
Kecamatan Tidore Kepulauan sementara penelitian terdahulu meneliti lebih
dari satu perusahaan. Selain itu waktu penelitian kami dan penelitian terdahulu
juga berbeda.
2. Konsep Rasio Keuangan
a. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena
dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna
daripada berbagai angka mentahnya sendiri (Van Horne 2005 : 234).
Analisis rasio merupakan salah satu alat yang paling populer
digunakan. Namun, perannya sering disalahpahami dan sebagai konsekuensinya.
Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas (K.R.
Subramanyam dan John J. Wild 2010:40).
b. Macam-macam Rasio keuangan
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang
sering dipergunakan dan digunakan peneliti guna mengukur profitabilitas
perusahaan adalah:
a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang –
hutang jangka pendek (Van Horne dalam Syafrizal Helmi blogspot.com).
Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai
perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat
jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar (Syamsuddin 1985:38).
Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan
keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan untuk
merubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.
Current Ratio (CR)
Rasio lancar (Current Ratio) merupakan Rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Current Ratio (CR) dapat dihitung dengan Rumus :
(Syamsuddin 1985:61)
CR ini menunjukkan tingkat keamanan
kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang
tersebut. Tidak ada ketentuan yang mutlak tentang berapa tingkat CR yang
dianggap baik atau yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan karena
biasanya tingkat CR ini juga sangat tergantung kepada jenis usaha dari
masing-masing perusahaan. CR merupakan indikator sesungguhnya dari likuiditas
perusahaan, karena perhitungan tersebut mempertimbangkan hubungan relativ
antara aktiva lancar dengan utang lancar untuk masing-massing perusahaan.
Perusahaan menghasilkan laba, laba perusahaan yang dibagikan disebut deviden,
dan yang tidak dibagikan yaitu laba ditahan. Laba ditahan masuk di Current
Asset semakin mudah perusahaan itu membayar utang, dan semakin tinggi CR
menunjukkan perubahan laba yang tinggi pula.
b. Rasio Laverage/Rasio Solvabilitas
Rasio laverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur samapai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang (Riyanto
1995:331).
Laverage menjadi indikasi efisiensi kegiatan bisnis
perusahaan serta pembagian resiko usaha antara pemilik perusahaan dan
para pemberi pinjaman atau kreditur, sebagian pos utang jangka pendek, menengah
dan panjang menaggung biaya bunga. Contoh utang dengan beban bunga adalah
kredit dari bank dan lembaga keuangan yang lain. Semakin kecil jumlah pinjaman
berbunga semakin kecil pula bebang bunga kredit yang ditanggung perusahaan.
Dengan demikian dipandang dari segi beban bunga, perusahaan tersebut lebih
efisien operasi bisnisnya. Apabila beban biaya operasional yang lain wajar,
dengan beban bunga pinjaman kecil diharapkan profitabilaitas perusahaan
meningkat (Sutojo dan Kleinstueber 2004:37).
Debt To Equity Ratio (DR)
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang yang diberikan oleh kreditur
dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan (Husnan
1997:561).
Untuk menghitung debt to equity ratio menggunakan rumus:
(Husnan 1997:561)
Salah satu rasio yang paling banyak digunakan ialah rasio utang terhadap
equitas. Besarnya utang terdapat dalam struktur modal perusahaan sangat penting
untuk memahami perimbangan antara resiko dan laba yang didapat. Utang membawa
resiko karena setiap utang pada umumnya akan menimbulkan keterkaitan yang tetap
bagi perusahaan berupa kewajiban membayar beban bunga besrta cicilan kewajiban
pokoknya (principal) secara periodik.
Kewajiban bukan suatu yang jelek jika dapat memberikan keuntungan kepada
pemiliknya. Jika kewajiban dimanfaatkan dengan efektif dan laba yang didapat
cukup untuk membayar bunga secara periodik. Dengan DER yang tinggi perusahaan
menanggung resiko kerugian yang tinggi tetapi juga berkesempatan untuk
memperoleh laba yang meningkat. DER yang tinggi berdampak pada peningkatan
perubahan laba, berarti memebrikan efek keuntungan bagi perusahaan (Kuswadi
2005:90).
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber
dananya (Riyanto 1995:331).
Total Asset Turn Over (TATO)
TATO menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan
aktiva perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Syamsuddin 1995:3).
Untuk menghitung rasio ini maka rumus yang digunakanlah
adalah:
Semakin tinggi rasio TATO berarti semakin efisien penggunaan
keseluruhan aktiva didalam menghasilkan penjualan. Dengan perkataan lain,
jumlah asset yang sama dengan memperbesar volume penjualan apabila
TATO ditingkatkan atau diperbesar. TATO ini penting bagi para kreditur dan
pemilik perusahaan, tetapi akan lebih penting lagi bagi para manajemen
perusahaan, karena hal ini akan menunjukka efisien tidaknya penggunaan seluruh
aktiva didalam perusahaan (Syamsuddin 1985:56).
Tingkat penjualan yang tinggi, maka semakin tinggi tingkat
penjualan dimasa yang akan datang sehingga perubahan laba semakin tinggi pula
(Hanafi dan Halim 1995:239). Penjualan yang semakin tinggi tingkat efisien dan
efektifitas perusahaan tersebut dalam menjalankan operasinya, semakin tinggi
TATO maka semain tinggi perubahan labanya.
3. Konsep Laba
a. Pengertian dan Karakteristik
Laba
Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba akuntansi itu
adalah perbedaan antara Revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi
pada periode tertentu dihadapkan pada biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode
tersebut (Harahap 1995:147).
Menurut Belkaoui (dalam Harahap 1995:147) defenisi tentang
laba mengandung lima sifat :
a.
Laba akuntansi didasarkan pada
transaksi yang benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil biaya untuk mendapatkan
hasil tertentu.
b.
Laba akuntansi didasarka pada
postulat “periodik” laba itu artinya prestasi perusahaan pada periode tertentu.
c.
Laba akuntansi didasarkan pada
prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang defenisi,
pengukuran, dan pengakuan pendapatan.
d.
Laba akuntansi memerlukan pengukuran
tentang biaya (Expenses) dalam bentuk Cost Histories.
e.
Laba akuntansi menghendaki adanya
penandingan (Matching) antara pendapatan dengan biaya yang relevan dan
berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Penyajian dan informasi laba melalui laporan tersebut merupakan fokus kinerja
perusahaan yang penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari serangkaian
proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter
kinerja perusahaan tersebut adalah perubahan laba.
b. Perubahan Laba
Perubahan laba adalah kenaikan atau penurunan laba pertahun
ke tahun. Laba yang digunakan adalah laba relatif. Digunakan angka
relatif didasaari alasan angka laba tersebut lebih representatif
dibandingkan laba absolute. Dasar perhitungan laba adalah laba sebelum pajak
(Machfoedz dalam Warsidi dan Bambang 2000:6). Secara formal, perhitungan
perubahan laba relatif adalah :
= Perubahan laba perusahaan pada tahun t
= Laba
perusahaan pada tahun t
= Laba perusahaan pada tahun dasar
Hanafi dalam Halim (1995:239) menyatakan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:
a.
Besarnya perusahaan
Semakin
besar perusahaan, maka ketetapan pertumbuhan laba yang diharapkan semakin
tinggi.
b.
Umur perusahaan
Perusahaan
yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman meningkatkan laba, sehingga
ketetapannya masih rendah.
c.
Tingkat Laverage
Bila
perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer cenderung
memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketetapan pertumbuhan laba.
d.
Tingkat penjualan
Tingkat
penjualan dimasa lalu yang tinggi, maka semakin tinggi penjualan dimasa yang
akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi.
e.
Perubahan laba masa lalu
Semakin
besar pertumbuhan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang akan diperoleh
dimasa akan datang.
Selain itu beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan perubahan laba menurut
Harianto dan Sudomo, (1998:180) adalah :
a.
Periode Waktu
Periode
waktu adalah peramalan perubahan laba dengan realisasi yang dicapai, semakin
pendek interval waktu, maka akan semakin akurat ramalan tersebut.
b.
Besarnya perusahaan
Disebabkan
besarnya perusahaan karena skala ekonomi yang berbeda-beda. Skala ekonomi yang
tinggi menyebabkan perusahaaan dapat menghasilkan produk dengan tingkat biaya
rendah. Tingkat biaya rendah merupakan unsur untuk mencapai laba yang
diinginkan sesuai standar yang dituangkan dalam bentuk ramalan.
Sehubungan dengan itu skala ekonomi yang tinggi menyebabkan biaya informasi
untuk membuat ramalan menjadi turun. Sehingga perusahaan yang memmpunyai skala
ekonomi yang tinggi bisa membuat ramalan yang tepat karena dimungkinkan
mempunyai data informasi yang lengkap. Perusahaan yang besar mempunyai kemapuan
tinggi untuk menjamin prospek bisnis dimasa yang akan datang, jumlah aset
(sumber daya) yang besar bisa membuat manajemen dan semua komponen dalam
perusahaan percaya diri dan bekerja giat untuk menncapai laba. Kemudian
besarnyya moodal yang dimiliki perusahaan juga dapat menentukan kelengkapan dan
ketepatan informasi yang diperlukan.
c.
Umur Perusahaan
Manajemen
perusahaan yang relatif muda diperkirakan kurang berpengalaman sehingga tidak
cukup menentukan ketepatan peramalan perubahan.
d.
Kredibilitas Penjamin Emisi
Penjamin
emisi mempunyai peranan penting dalam setiap emisi efek melalui pasar modal.
Dengan demikian integritas penjamin emisi mempunyai hubungan positif dengan
ketepatan informasi peramalan laba dimasa yang akan datang. Penjamin emisi akan
senantiasa berhati-hati untuk menjaga kredibilitasnya karena penjamin emisi
ingin memberikan hasil yang maksimal kepada para pemakai.
e.
Integritas Auditor
Faktor
ini mempunyai dampak signifikan terhadapa lapoorn keuangan, termasuk mengenai
perubahan laba. Oleh karenanya auditor harus menjamin bahwa informasi keuangan
yang disajikan telah sesuai denga pedoman penyajian laporan keuangan.
f.
Tingkat Laverage
Salah
satu kewajiban manajer adalah mengatur resiko. Jadi manajer malakukan apa saja
untuk mengurangi resiko. Tingkat laverage merupakan salah satu hal yang
mencerminkan resiko.
g.
Premium Saham
Apabila
ramalan perubahan laba terlalu pesimistis, investor akan membuat harga saham
tinggi sehingga premiumnya besar. Sebaliknya jika ramalan laba optimistis,
investor akan membuat harga saham rendah sehingga premiumnya kecil.
Menurut Sukardi (2005:103) laba perusahaan dipengaruhi oleh tiga faktor
yaitu volume produk yag dijual, harga jual produk, dan biaya-biaya. Biaya
menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang dikehendaki. Harga jual
mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan langsung
mempengaruhi volume produksi, dan volume produksi mempengaruhi biaya. Ketiga faktor
tersebut saling berkaitan satu sama lain.
c. Profitabilitas
Profitabilitas merupak kemapuan perusahaan untuk mengasilkan
keuntungan (Hanafi 2004:36). Sedangkan menurut Weston dan Brigham (1993:304)
profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan
pengelolaan aktiva, selain itu untuk menunjukkan gabungan dari likuiditas
pengelolaan aktiva dan pengelolaan hutang terhadap hasil-hasil operasi.
Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau sekelompok aktiva perusahaan
(Husnan 2000:563), untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset
dan modal saham tertentu (Hanafi dan Halim 1995:83).
Menurut (IAI 2002) unsur-unsur yang berkaitan lansung dengan
laba adalah penghasilan dan beban.
a.
Penghasilan
Penghasilan
(Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam
bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal.
b.
Beban
Beban
merupakan penuruna manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk
arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Selain itu beberapa faktor yang
mempengaruhi profitabilitas perusahaan yaitu volume penjualan, total aktiva,
dan modal sendiri. Secara keseluruhan ketiga faktor ini akan memungkinkan
seorang penganalisa untuk mengevaluasi earning dalam hubungannya dengan
volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan
(Syamsuddin dalam Marinda 2004:20).
b. Kerangka Berpikir
Setiap perusahaan wajib mengeluarkan laporan keuangan setiap
tahunnya tidak terkecuali perusahaan yang kami teliti. Laporan keuangan
tersebut kemudian dianalisis oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti
investor, kreditor dan pelaku bisnis lainnya untuk mengetahui kondisi keuangan
dan kinerja perusahaan setiap tahunnya. Pada dasarnya suatu perusahaan yang
baik kinerjanya akan mempunyai laba yang tinggi. Karena dalam dunia investasi
laba yang tinggi dapat dilihat dari kinerja perusahaannya, dimana semakin
tinggi laba yang diharapkan maka suatu perusahaan akan dikatakan semakin baik
kinerjanya. Investor mengharapkan lab yang diperoleh setiap tahunnya mengalami
peningkatan.
Current rato (CR) menunjukkan tingkat keamanan
kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang
tersebut. Perusahaan mengahsilkan laba, laba perusahaan yang dibagikan
dinamakan deviden, dan yang tidak dibagikan yaitu laba ditahan. Laba ditahan
masuk kedalam aktiva lancar. Semakin besar aktiva lancar semakin mudah
perusahaan itu membayar hutang. Dan semakin tinggi CR menunjukka perubahan
labanya juga tinggi (Kuswadi 2005:79). Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya oleh Machfoedz (1994:133) yang menyimpulkan CR mempengaruhi
perubahan laba.
Perusahaan denga debt to equity ratio (DER)
yang tinggi bukan sesuatu yang jelek jika dapat membberikan keuntungan kepada
pemiliknya dan dimanfaatkan dengan efektif serta laba yang didapat cukup untuk
membayar biaya bunga secara periodik. Denga DER yang tinggi perusahaan
menanggung resiko kerugian yang tinggi tetapi juga berkesempatan untuk
memperoleh laba yang meningkat. DER yang tinggi berdampak pada
peningkatan perubahan laba, berarti memberikan efek keuntungan bagi perusahaan
(Kuswadi 2005:90). Hal ini didukung penelitian sebelumnya oleh Wibowo
(2006:78) yang menyimpulkan bahwa DER mempengaruhi perubahan laba.
Tingkat penjualan yang tinggi, maka semakin tinggi tingkat
penjualan dimasa yang akan datang sehingga perubahan laba semakin tinggi pula
(Hanafi dan Halim 1995:239). Penjualan yang semakin tinggi berarti perusahaan
efisien dan efektif dalam menjalankan operasinya, semakin tinggi Total Asset
Turn Over (TATO) semakin tinggi perubahan labanya. Hal ini didukung
penelitian sebelumnya oleh machfoedz (1994:133). Yang menyimpulkan bahwa TATO
memepengaruhi perubahan laba.
c. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhdap permasalahan
penelitian sampai bukti melalui data terkumpul (Arikunto1997:67).
Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan di atas,
maka hipotesis yang dapat dikemukakan adalah “Diduga Current Ratio, Debt to
Equity Ratio, dan Total Asset Turn over berpengaruh terhadap
perubahan laba CV. CHARISA GROUP ”.
III.
METODE PENELITIAN
a. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2007:2) bahwa, “Variabel adalah salah
suatu atribut sifat dan nilai dari individu, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang diharapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.
Adapun variabel terkait dalam penelitian ini adalah:
-
Variabel Independen, yaitu variabel
yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya (variabel dependen)
Dalam
penelitian ini terdapat 3 variabel independen yaitu:
a.
Rasio Likuiditas
Current
Ratio (CR)
X1
b.
Rasio Leverage
Debt
to Equity Ratio (DER)
X2
c.
Rasio Aktivitas
Total Asset Turn Over (TATO) X3
-
Variabel Dependen (Y), yaitu tipe
variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oelh variabel independen. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah perubahan laba. Laba merupakan perbedaan
pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama satu periode
dengan biaya yang berkaitan pendapatan tersebut. Laba yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laba sebelum pajak. Secara formal, perhitungan perubahan
laba adalah :
= Perubahan laba perusahaan pada tahun t
= Laba
perusahaan pada tahun t
= Laba perusahaan pada tahun dasar
2. Desain Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada CV.Charisa
Group guna
memperoleh data tentang laporan keuangan berupa laporan laba-rugi, dan
neraca yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
terdiri dari; observasi, wawancara dan dokumentasi, Setelah data diperoleh
kemudian dihitung rasio keuangannya yaitu CR, DER, dan TATO serta Perubahan
Laba dan proses selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode regresi sederhana,
korelasi product moment dan uji-t guna menjawab rumusan masalah dan
hipotesis yang diajukan.
b. Defenisi Operasional dan Pengukuran
Variabel
1. Defenisi Operasional
a.
Rasio keuangan adalah alat yang
digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Rasio
keuangan yang menjadi objek yang kami teliti adalah (1). Rasio lancar (current
ratio) merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki. (2). Rasio Leverage : Debt to Equity Ratio merupakan
perbandingan antara hutang yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal
sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. (3). Rasio Aktivitas: Total
Asset Turn Over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi
penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber
dananya selama 1 periode akuntansi di CV.Charisa Group
b.
Perubahan laba adalah kenaikan atau
penurunan laba pertahun ke tahun. Laba yang digunakan adalah laba relatif.
2. Pengukuran Variabel
Berdasarkan variabel-variabel yang
ada dalam permasalahan yang diajukan dimana Current Ratio (X1), Debt To Equity Ratio (X2) dan Total Asset Turn Over (X3) diukur berdasarkan frekuensi dan
Perubahan Laba (Y) diukur berdasarkan nilai rupiah (Rp).
c. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2007:61) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti utuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan
oleh penulis adalah keseluruhan laporan Laba Rugi dan Neraca CV.Charisa
Group selama 5
periode akuntansi Yaitu 2008-2012.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2007:62) “Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dari kutipan diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah merupakan bagian jumlah yang
dimiliki oleh populasi. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara time
series. adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan khususnya laporan laba-rugi dan neraca Cv. Charisa Group tahun terakhir yaitu mulai tahun 2008 – 2012
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Observasi yaitu mengadakan
pengamatan secara langsung mengenai rasio keuangan current ratio, debt to
equity ratio dan Total Asset Turn Over serta perubahan laba pada CV.
CHARISA GROUP.
2.
Dokumentasi dilakukan dengan
mengumpulkan data yang berupa dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang
akan dilakukan yaitu mengenai data laporan keuangan berupa laporan laba-Rugi
dan Neraca dan data-data yang mendukung dalam penelitian ini pada CV. CHARISA
GROUP.
3. Wawancara dilakukan secara langsung
dengan pihak yang berkompeten untuk mendapatkan respon/informasi mengenai rasio
keuangan current ratio, debt to equity ratio dan Total Asset Turn
Over serta perubahan laba pada CV Charisa Group.
d. Rancangan Analisis data
Adapun rancangan analisis data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Deskripsi Variabel Penelitian
a). Menghitung berapa besar rasio keuangan yang
terdiri dari CR, DER dan TATO dari tahun 2007-2011.
b).
Perubahan laba
2.
Y = a + b1X1+b2X2+b3X3
|
Untuk menguji kebenaran hipotesis
yang diajukan maka digunakan analisis regresi sederhana yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2007:261):
^
|
Keterangan:
Y = Variabel terikat (perubahan laba)
a = Nilai konstan
b = Koefisien arah regresi
X1 = Current Ratio
X2= Debt to Equity Ratio
X3= Total Asset Turn Over
Untuk mendapatkan nilai a dan b maka digunakan rumus yang
sebagai berikut:
∑ X1Y=b1∑X1²+b2∑X1X2+b3∑X1X3
∑
X2Y=b1∑X1 X2+b2∑ X2²+b3∑X2X3
∑
X3Y=b1∑X1 X3+b2∑ X2X3+b3∑X3²
a=Y̅- b1
X̅1- b2 X̅2- b3 X̅3
3. Untuk menguji variabel, maka
digunakan analisis korelasi (R²). Adapun rumus yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2007:228) yaitu :
Rumus
Korelasi Ganda 3 Prediktor:
Kofisien
determinasi :
R²=r²
Selanjutnya untuk melihat hasil dari korelasi yang dapat
dibuktikan dengan tabel 2 yang ada pada halaman 36
Tabel 2 : Tingkat Hubungan Korelasi
Interval
|
Tingkat
Hubungan
|
0,00 - 0,199
|
Sangat
rendah
|
0,20 - 0,399
|
Rendah
|
0,40
- 0,599
|
Sedang
|
0,60 - 0,799
|
Kuat
|
0,80 - 1,00
|
Sangat
kuat
NAMA : Rama Zulkarnain Djunaidi NIM : 921411119 Prodi : S1 Akuntansi |
terima kasih,blog anda bagus dan bisa dijadikan bahan refrensi untuk mata kuliah yg di butuhkan atau tugas akhir.
BalasHapusmaaf,sy ingin menanyakan penulisan anda tentang "perubahan laba adalah kenaikan atau penurunan laba pertahun ke tahun. Laba yang digunakan adalah laba relatif. Digunakan angka relatif didasaari alasan angka laba tersebut lebih representatif dibandingkan laba absolute".
tolong,bisa anda jelaskan tentang "Laba Relatif" dan " Laba tersebut lebih Representatif dibandingkan laba Absolute".