Nama : Sahara Jantu
Nim : 921411114
Kelas : C / S1 Akuntansi
AKUNTANSI
LINGKUNGAN
I.
Ruang
Lingkup
Pada perkembangannya, akuntansi tidak hanya sebatas
proses pertanggung jawaban keuangan namun juga mulai merambah ke wilayah
pertanggung jawaban sosial lingkungan sebagai ilmu akuntansi yang relatif baru.
Akuntansi lingkungan menunjukkan
biaya riil atas input dan proses bisnis serta memastikan adanya efisiensi
biaya, selain itu juga dapat digunakan untuk mengukur biaya kualitas dan jasa.
Tujuan utamanya adalah dipatuhinya perundangan perlindungan lingkungan untuk menemukan
efisiensi yang mengurangi dampak dan biaya lingkungan.
Dalam akuntansi secara umum yang
terjadi adalah pengukuran dan pencatatan terhadap dampak yang timbul dari
hubungan antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen produk namun dalam
akuntansi lingkungan lebih cenderung menyoroti masalah aspek sosial atau dampak
dari kegiatan secara teknis, misalnya pada saat penggunaan alat atau bahan baku
perusahaan
yang kemudian akan menghasilkan limbah produksi yang berbahaya. Bidang ini sangat penting sebab
khususnya di Indonesia saat ini terlalu banyak perusahaan baik badan usaha
milik negara maupun swasta yang dalam pelaksanaan operasi usaha ini menimbulkan
kerusakan ekosistem karena adanya limbah produksi perusahaan yang tentu
memerlukan alokasi biaya penanganan khusus untuk hal tersebut. Akuntansi lingkungan ini merupakan bidang ilmu akuntansi
yang berfungsi dan mengidentifikasikan, mengukur, menilai, dan melaporkan
akuntansi lingkungan. Dalam hal ini, pencemaran dan limbah produksi merupakan
salah satu contoh dampak negatif dari operasional perusahaan yang memerlukan
sistem akuntansi lingkungan sebagai kontrol terhadap tanggung jawab perusahaan
sebab pengelolaan limbah yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan pengukuran,
penilaian, pengungkapan dan pelaporan biaya pengelolaan limbah dari hasil
kegiatan operasional perusahaan.
Perhitungan biaya dalam penanganan limbah tersebut
diperlukan adanya perlakuan akuntansi yang tersistematis secara benar.
Perlakuan terhadap masalah penanganan limbah hasil operasional perusahaan ini
menjadi sangat penting dalam kaitannya sebagai sebuah kontrol tanggung jawab
perusahaan terhadap lingkungannya. Proses pengukuran, penilaian, pengungkapan
dan penyajian informasi perhitungan biaya pengelolaan limbah tersebut merupakan
masalah akuntansi yang menarik untuk dilakukan penelitian sebab selama ini
belum dirumuskan secara pasti bagaimana metode pengukuran, penilaian,
pengukapan, dan penyajian akuntansi lingkungan di sebuah perusahaan.
II.
Pembahasan
Akuntansi lingkungan ini merupakan bidang ilmu akuntansi
yang berfungsi dan mengidentifikasikan, mengukur, menilai, dan melaporkan
akuntansi lingkungan. Dalam hal ini, pencemaran dan limbah produksi merupakan
salah satu contoh dampak negatif dari operasional perusahaan yang memerlukan
sistem akuntansi lingkungan sebagai kontrol terhadap tanggung jawab perusahaan
sebab pengelolaan limbah yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan pengukuran,
penilaian, pengungkapan dan pelaporan biaya pengelolaan limbah dari hasil
kegiatan operasional perusahaan.
Perhitungan biaya dalam penanganan limbah tersebut
diperlukan adanya perlakuan akuntansi yang tersistematis secara benar.
Perlakuan terhadap masalah penanganan limbah hasil operasional perusahaan ini
menjadi sangat penting dalam kaitannya sebagai sebuah kontrol tanggung jawab
perusahaan terhadap lingkungannya. Proses pengukuran, penilaian, pengungkapan
dan penyajian informasi perhitungan biaya pengelolaan limbah tersebut merupakan
masalah akuntansi yang menarik untuk dilakukan penelitian sebab selama ini
belum dirumuskan secara pasti bagaimana metode pengukuran, penilaian,
pengukapan, dan penyajian akuntansi lingkungan di sebuah perusahaan.
Akuntansi lingkungan
pada dasarnya menuntut kesadaran penuh perusahaan-perusahaan maupun organisasi
lainnya yang telah mengambil manfaat dari lingkungan. Penting bagi
perusahaan-perusahaan atau organisasi lainnya agar dapat meningkatkan usaha
dalam mempertimbangkan konservasi lingkungan secara berkelanjutan.
Yang menjadi obyek penelitian saya yaitu Pabrik
Gula Tolangohula. Kebetulan semasa saya SMK pernah menjadi anak PRAKERIN di
perusahaan tersebut. Saya meluangkan waktu untuk datang ke kantornya tersebut
dan kemudian saya sempat berbincang-bincang dengan Manajer dan Karyawan yang
dibagian Akuntansi dan saya sempat mengutarakan pertanyaan “Apa tujuan
perusahaan ini menggunakan konsep akuntansi lingkungan ?” Mereka menjawab
Akuntansi Lingkungan bagi perusahaan mendorong kemampuan untuk
meminimalisasi persoalan-persoalan lingkungan yang dihadapinya. Banyak
perusahaan besar industri dan jasa yang kini menerapkan akuntansi lingkungan yang tujuannya adalah
meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan dengan melakukan penilaian
kegiatan lingkungan dari sudut pandang biaya dan manfaat atau efek. Pertanyaan
selanjutnya “kenapa
perusahaan perlu untuk mempertimbangkan akuntansi lingkungan sebagai bagian
dari sistem akuntansi perusahaan ?” yaitu memungkinkan untuk
mengurangi dan menghapus biaya-biaya lingkungan, memperbaiki kinerja lingkungan
perusahaan yang selama ini mungkin mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan
manusia dan keberhasilan bisnis perusahaan, diharapkan menghasilkan biaya atau
harga yang lebih akurat terhadap produk dari proses lingkungan yang diinginkan
dan memungkinkan pemenuhan kebutuhan pelanggan yang mengharapkan produk/jasa
lingkungan yang lebih bersahabat.
Menurut Badan
Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau United States Environment
Protection Agency (US
EPA) akuntansi lingkungan adalah: “Fungsi
penting akuntansi lingkungan adalah untuk menyajikan biaya-biaya lingkungan
bagi para stakeholders perusahaan, yang mampu mendorong pengidentifikasian
cara-cara mengurangi atau menghindari biaya-biaya ketika pada waktu yang
bersamaan, perusahaan sedang memperbaiki kualitas lingkungan”.
Sistem akuntansi
lingkungan terdiri atas lingkungan akuntansi konvensional dan akuntansi
ekologis. Akuntansi lingkungan konvensional mengukur dampak-dampak dari
lingkungan alam pada suatu perusahaan dalam sitilah-istilah keuangan. Sedangkan
akuntansi ekologis mencoba untuk mengukur dampak suatu perusahaan berdasarkan
lingkungan, tetapi pengukuran dilakukan dalam bentuk unit fisik (sisa barang
produksi dalam kilogram, pemakaian energi dalam kilojoules, dll), akan tetapi
standar pengukuran yang digunakan bukan dalam bentuk satuan keuangan.
III Penutup
Dari penjelasan
diatas saya dapat menarik refleks yaitu Akuntansi lingkungan itu harus
diterapkan di BUMN ataupun di swasta sebab akuntansi lingkungan ini bertujuan
untuk memperhitungkan persoalan-persoalan lingkungan yang dihadapi oleh
perusahaan tersebut. Perusahaan
diminta memiliki akuntan-akuntan lingkungan yang bukan hanya melaporkan aspek
ekonomi tapi juga lingkungan, sehingga dapat diminimalisir kerusakan lingkungan
oleh perusahaan. Sebab aktivitas
perusahaan banyak mengeluarkan karbon (Co2) sehingga menyebabkan lapisan ozon
bumi makin menipis. Pengaruh bahan-bahan kimia dipakai perusahaan dan juga
masyarakat di dunia sekarang dinilai ikut membuat polusi dan mencemari
lingkungan yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar