Minggu, 06 Januari 2013

AKUNTANSI LINGKUNGAN

Latar Belakang
Ada beberapa konsep mengenai akuntansi lingkungan. Terdapat beberapa pakar akuntansi yang telah mendefinisikan akuntansi lingkungan diantaranya adalah Ikhsan dan Sri Astuti. Menurut mereka, pada dasarnya akuntansi lingkungan adalah pengukuran, identifikasi, terhadap alokasi biaya lingkungan hidup. Kemudian menggabungkannya kedalam pertimbangan keputusan dalam setiap usaha, perusahaan, dan bisnis. Namun tokoh akuntansi lain yang bernama Djogo mengemukakan bahwa akuntansi lingkungan atau “environmental accounting” adalah istilah umum yang bersangkutan dengan biaya lingkungan terhadap setiap praktek akuntansi baik di lembaga pemerintah maupun di perusahaan.

Biaya tersebut merupakan hasil dari akibat segala kegiatan perusahaan yang bersangkutan yang berkaitan dengan lingkungan. Pada dasarnya akuntansi lingkungan memang berkutat pada biaya pengembangan atau perawatan lingkungan khususnya pada perusahaan atau lembaga yang fokus utama pekerjaan mereka berhubungan dengan lingkungan. Misalnya saja seperti pabrik tekstil. Semua pabrik tekstil pasti menghasilkan limbah cair. Menurut akuntansi lingkungan mereka harus mengalokasikan dana dari pabrik tekstil tersebut untuk mengelola limbah agar tidak merusak lingkungan. Namun disamping itu semua, segala pemahaman relevansi dan sifat akuntansi lingkungan tergantung perspektif para ahli akuntansi dan pemahaman fungsional.

 Pada umumnya akuntansi lingkungan menaungi beberapa aspek. Yang pertama merupakan yang paling utama adalah pengakuan atas pengaruh buruk dari segala aktifitas perusahaan, lembaga, maupun bisnis terhadap kondisi lingkungan khususnya dalam aplikasi akuntansi konvensional. Banyak perusahaan menutup mata akan efek negatif dan efek samping dari kegiatan bisnis yang mereka lakukan.
Keuntungan besar merupakan tujuan utama mereka. Bagaimana kondisi pasar mendapatkan perhatian yang sangat besar sedangkan efek negatif terhadap lingkungan. Entah sengaja atau tidak masih banyak perusahaan dan bisnis yang tidak menghiraukan dampak dari perusahaan mereka sendiri terhadap lingkungan.
Prinsip-prinsip akuntansi konvensional sangat bertentangan dan mengacuhkan kondisi lingkungan maka dari itu akuntansi lingkungan ada sebagai jembatan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menemukan solusi yang tepat. Inisiatif yang tepat dengan langkah-langkah yang tepat sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang merupakan akibat dari akuntansi konvensional. Dalam hal ini akuntansi lingkungan merupakan salah satu dorongan besar terhadap sistem akuntansi yang memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap kegiatan akuntasi. Model dan sistem akuntansi baik non keuangan maupun keuangan. Kemudian akuntasi lingkungan merupakan instrument penting dalam memperhitungkan biaya pengeluaran dan juga pendapatan dari perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.
Dalam perusahaan, akuntasi lingkungan dapat mengembangkan sistem pelaporan, penilaian, dan sistem kerja secara menyeluruh.
Tujuan utama dalam penerapan akuntansi lingkungan tidak lain adalah merupakan salah satu alat bantu dalam mengatur lingkungan. Sebagai alat manajemen lingkungan, akuntansi lingkungan merupakan nilai utama dalam setiap penilaian dari keefektifan dari setiap kegiatan konservasi lingkungan. Setiap biaya dalam kegiatan konservasi lingkungan harus berdasarkan data ringkasan dan klasifikasi akuntansi lingkungan. Selain untuk keperluan konservasi, data dari akuntansi lingkungan juga dapat diperuntukkan untuk menentukan pembiayaan dalam pengelolaan setiap fasilitas lingkungan. Dalam beberapa hal, data tersebut juga berperan penting dalam menentukan nilai investasi terhadap pengelolaan lingkungan. Nah selain sebagai manajemen lingkungan, akuntansi lingkungan juga dapat berperan. 
Dari paparan tersebut diatas merupakan alasan yang mendorong penulis untuk mengangangkat topik ini menjadi bahan penulisan ilmiah yang berjudul” AKUNTANSI LINGKUNGAN

Rumusan Masalah
Perusahaan tidak harus beradaptasi secara pasif terhadap lingkungan dimana perusahaan tersebut beroperasi. Perusahaan tersebut dapat memodifikasi bahkan mengubah lingkungan yang ada dalam suatu negara, sehingga perusahaan tersebut dapat beroperasi secara lebih efeltif dan efisien. Misalnya jika undang-undang di suatu negara menghambat suatu aktivitas bisnis, perusahaan tersebut dapat mengubah undang-undang tersebut dengan cara mendukung calon pembuat undang-undang (legislatif) yang mau mengubah undang-undang yang sudah ada, atau dengan cara melobi pihak yang berwenang agar undang-undang yang sudah ada tersebut diganti. Dari paparan ini maka dapat diajukan beberapa rumusan
masalah :   
Bagaimana pengaruh lingkungan atas akuntansi?
Bagaimana pengaruh Budaya dan Lingkungan Global terhadap akuntansi?
Bagaimana faktor-faktor Perubahan internasional dalam  perubahan akuntansi lingkungan?

Tujuan
Berdasarkan paparan yang ada pada latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai adalah :
  • Untuk mengetahui pengaruh  lingkungan atas akuntansi
  •  Untuk mengetahui pengaruh budaya dan lingkungan global terhadap akuntansi
  • Untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor perubahan internasional terhadap perubahan akuntansi lingkungan

Manfaat
  • Memberi gambaran bagaimana pengaruh lingkungan atas akuntansi
  •  Memberi gambaran terhadap pengaruh budaya global terhadap akuntansi lingkungan
  • Memberi gambaran faktor-faktor perubahan internasional terhadap perubahan akuntansi lingkungan



 BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengaruh Lingkungan Atas Akuntansi
   Sama halnya dengan bisnis secara umum, praktek akuntansi dan pengungkapan informasi pun dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, dan politik. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktek akuntansi dan pengungkapan informasi adalah :
 Budaya
 Regulasi akuntansi
 Profesi akuntansi
Riset dan pendidikan akuntansi
 Inflasi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Sistem perpajakan
Pasar modal dan pasar uang
Aktivitas-aktivitas perusahaan
Sistem kepemilikan perusahaan
Sistem politik
Sistem hukum
Iklim sosial
Faktor-faktor internasional
 Sistem akuntansi di suatu negara akan bervariasi berdasar besarnya pengaruh lingkungan tersebut di atas, dan sistem tersebut akan memunculkan pola perilaku tertentu. Berkaitan dengan kepemilikan, perusahaan yang dimiliki oleh publik tentu saja membutuhkan pengungkapan dan akuntabilitas publik yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang dimiliki keluarga. Sistem akuntansi juga akan dipengaruhi oleh aktivitas bisnis.
 Berkenaan dengan sumber dana perusahaan, tentu saja tekanan terhadap akuntabilitas publik dan pengungkapan informasi menjadi lebih besar jika perusahaan tersebut didanai oleh pihak luar dibandingkan jika perusahaan tersebut didanai keluarga atau bank.
Atas faktor-faktor tersebut, satu hal yang harus dicatat adalah faktor-faktor tersebut bersifat dinamis dan bervariasi antara satu negara dengan yang lain. Dinamika dan variasi ini berakibat pada bervariasinya sistem akuntansi di berbagai negara. Selain itu, faktor utama yang memajukan perkembangan pelaporan perusahaan adalah hasil akhir proses akuntansi secara internasional adalah pemilikan saham oleh masyarakat, pertumbuhan manajemen profesional, dan bursa surat berharga (pasar modal).

2.2 Budaya dan Lingkungan Global terhadap akuntansi
Bisnis dan perilaku manajerial sangat dipengaruhi budaya. Sistem nilai sangat mempengaruhi pengembangan dan pemeliharaan institusi sosial seperti sistem keluarga, struktur kelas sosial, sistem hukum, sistem politik, sistem keuangan, jenis kepemilikan bisnis, dan sistem pendidikan. Budaya atau sistem nilai di suatu negara bisa menyebar lewat subculture organisasi dan lingkungan kerja yang ada di suatu negara. Akuntansi dan akuntan pun dapat dilihat dengan framework ini. Sistem dan praktek akuntansi di suatu negara pun dipengaruhi oleh sistem nilai yang berlaku. Dengan pendekatan inni kita bisa memahami mengapa hingga saat ini terjadi perbedaan sistem akuntansi dan pelaporan di berbagai negara.

2.3 faktor-faktor Perubahan internasional dalam  perubahan akuntansi lingkungan
Faktor-faktor tekanan internasional yang mempengaruhi perubahan akuntansi adalah :
Interdependensi ekonomi/politik antarnegara
Penanaman modal asing langsung
Perubahan strategi perusahaan multinasional
Dampak teknologi baru
Pertumbuhan yang cepat dari pasar uang internasional
Ekspansi bisnis jasa
Berbagai kegiatan organisasi pengatur internasional
Guna membuat standar akuntansi dan auditing internasional, the International Accounting Standards Committee (IASC) dan the International Federation of Accountants (IFAC) melakukan berbagai usaha untuk tujuan harmonisasi tersebut. Selain itu, kedua organisasi tersebut juga memberikan berbagai “private professional sounterpoint” untuk berbagai organisasi intergovernmental seperti UN, OECD, dan the European Community.

Kesimpulan
Tujuan utama dalam penerapan akuntansi lingkungan tidak lain adalah merupakan salah satu alat bantu dalam mengatur lingkungan. Sebagai alat manajemen lingkungan, akuntansi lingkungan merupakan nilai utama dalam setiap penilaian dari keefektifan dari setiap kegiatan konservasi lingkungan. Setiap biaya dalam kegiatan konservasi lingkungan harus berdasarkan data ringkasan dan klasifikasi akuntansi lingkungan. Selain untuk keperluan konservasi, data dari akuntansi lingkungan juga dapat diperuntukkan untuk menentukan pembiayaan dalam pengelolaan setiap fasilitas lingkungan.



Nama : Nurlayla Yusuf
Kelas : C  akuntansi
Nim : 921411130
Tugas : syarat UAS 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar